Tuesday, 30 June 2015

Wahai Suami Begini Cara Bilang Cinta pada Istrimu

loading...
PERNIKAHAN adalah hal yang indah jika Anda tahu bagaimana mengolahnya. Jika Anda sebentar saja bisa memastikan istri Anda sadar bagaimana Anda merasa tentangnya, maka Anda akan sering menemukan bahwa istri Anda pun merasakan hal yang sama.

Bagi istri, cinta tidaklah didorong oleh hal-hal fisik. Mereka sangat emosional. Namun, sikap Anda juga memainkan bagian besar dan dapat memberikan sesuatu yang sama emosionalnya. Berikut adalah sepuluh cara untuk mengatakan “Aku cinta kamu” untuk istri Anda:

1. Lakukan pekerjaanya sehari-hari tanpa izin darinya dan tanpa sepengtahuannya. Jangan gengsi mencuci pakaian dan piring, menyetrika, atau bahkan mungkin masak—tentu saja jika Anda bisa. Anda harus menyelinap dan melakukannya untuk dia setidaknya seminggu sekali. Kuncinya di sini adalah Anda melakukan hal tersebut ketika dia tidak sama sekali tidak menyangkanya, dan atau ketika istri Anda benar-benar membutuhkannya.


2. Bawa dia ke tempat khusus kalian berdua tanpa alasan. Setiap pasangan suami istri memiliki tempat yang berarti untuk mereka. Mungkin bisa menjadi restoran, atau taman di luar kota. Atau kedai batagor di sudut kota yang pernah menjadi tempat makan berdua pertama kalinya setelah menikah. Terlepas mana tempat khusus itu, Anda sudah membuat istri Anda istimewa, tanpa harus ada sesuatu yang istimewa terlebih dahulu di antara berdua.

3. Mandilah bersama dengannya sesekali dalam dua pekan sekali mungkin. Ingat, Rasul punya kebiasaan mandi bersama dengan istrinya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana),” (HR. Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah). Tak peduli sudah berapa lama pernikahan berjalan, namun momen ini akan senantiasa menghangatkan pernikahan Anda.

4. Luangkan waktu untuk berbicara dengannya. Terlalu banyak suami melewatkan keajaiban dalam diri istrinya. Coba pelajari istri Anda, mengapa dia merasakan sesuatu dengan cara tertentu, berpikir dengan cara tertentu, dan hidup dengan cara tertentu. Anda akan mencintainya lebih dalam dan dia akan merasakan cinta yang sama melalui ketertarikan Anda itu.

5. Tutup mulut Anda ketika dia sedang berbicara. Biasanya, suami selalu saja secara alami mendominasi pembicaraan. Namun mendengarkan dia saja, Anda mungkin akan belajar sesuatu. Anda juga akan menunjukkan bahwa Anda mencintai dan menghormati apa yang dia katakan.

6. Luangkan waktu akan foto-foto berdua yang sudah lama, buatlah album memoriTidak ada yang lebih menyenangkan daripada kembali mengingat semua hal baik yang sudah Anda berdua lalui. Album itu akan menggetarkan istri Anda.

7. Pegang tangannya ketika Anda pergi ke berbagai tempat. Ini sikap sederhana dari cinta sering diabaikan setelah bertahun-tahun menikah dan yakinlah, jika itu mengganggu istri Anda jika Anda tidak melakukannya. Lebih penting lagi, memegang tangannya adalah bentuk pernyataan “Aku cinta kamu” Anda kepadanya.

8. Tanyakan pendapatnya tentang isu-isu penting yang biasanya Anda tangani. Sementara kita terus jatuh dalam rutinitas pernikahan kita, penting untuk tetap membiarkan istri Anda tahu bahwa pendapatnya soal semua hal yang Anda tangani sangat berharga buat Anda.

9. Perbaikin terus akad pernikahan Anda setiap hari. Ini adalah sikap sederhana yang memakan waktu hanya sekitar lima menit saja. Ini tidak berarti bahwa Anda harus membaca janji pernikahan Anda setiap hari. Tapi bagi seorang istri, ini berarti isyarat bahwa Anda mencintainya setiap hari dengan berbagai cara.

10. Beri dia liburan akhir pekan. Sendiri saja, tanpa harus dengan Anda. Yang satu ini sedikit rumit memang, selain juga sangat berhubungan dengan kaidah syari. Tapi intinya adalah kita semua adalah individu. Biarkan dia tahu bahwa Anda percaya padanya dan Anda memanjakannya di satu waktu.

Istri sangat memperhatikan apa yang kita lakukan. Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk mengatakan “Aku mencintaimu,” secara verbal atau dengan cara-cara yang hanya diketahui Anda berdua saja, hubungan pernikahan Anda berjalan semakin hambar. Luangkan waktu untuk berpikir tentang bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada istri Anda bahwa dia sangat berharga dalam hidup Anda. Percayalah, Anda akan kagum pada pernikahan Anda sendiri. [sa/islampos]

Kisah Inspirasi "Suami Yang Berbohong Demi Istrinya"

loading...
Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik:“kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik,akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.


Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran.Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.

Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.
Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata sang istri.
“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanyadan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya,ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

selang beberapa waktu sang isteri meninggal dunia karena kelainan pada organ ginjalnya betapa terpukulnya sang suami dan sejak saat itulah sang suami berjanji akan merawat anak semata wayangnya dan tak akan menikah lagi demi cintanya pada sang istri. (kisahislami,com)

Wahai Para Istri JANGAN PERNAH LAKUKAN INI Pada Suamimu

loading...

Ada banyak ilmu yang harus dipelajari oleh mereka yang telah berumah tangga. Ada banyak pengetahuan yang kudu dikuasai oleh pasangan suami istri. Adanya ilmu adalah sarana yang bisa menentukan bahagia atau tidaknya sebuah ikatan pernikahan.

Pernikahan adalah awal. Banyak sekali hal baru di dalamnya. Sebab itu, ada proses perkenalan panjang yang harus dilakukan oleh seseorang kepada pasangan sahnya itu.

Mengenali pasangan adalah pintu untuk saling memahami dan berlanjut pada tolong menolong atas dasar kasih sayang dan cinta. Dari baiknya pengenalan seseorang kepada pasangannya itulah kelak yang membuat rumah tangga serasa serambi surga.


Beruntungnya, dalam ajaran Islam yang mulia, ada sekian banyak panduan bagi suami istri untuk menggapai pernikahan penuh kegembiraan yang dibahasakan dengan berkah. Ialah sebuah rumah tangga sakinah penuh ketenangan, mawadah sarat cinta, dan rahmah yang bertabur kasih sayang.

Ada kerja panjang untuk wujudkan ini. Ada usaha berat untuk menggapainya. Pun, harus diiringi kesungguhan dengan harga yang tak murah untuk mendapatkannya.

Karenanya pula, dalam pernikahan ada pahala yang agung. Sebab ianya termasuk hidupkan sunnah, sebab ianya butuh pengorbanan yang tak ringan.


Di antara panduan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam hal ini adalah larangan bagi para istri untuk tidak sembarangan bercerita kepada suaminya. Sebab, salah cerita bisa berakibat fatal berupa perselingkuhan maupun perceraian.

Apakah hal yang dilarang oleh Nabi untuk diceritakan kepada suami?
Disebutkan dalam kitab Shahih Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang perempuan tidak boleh menggambarkan sifat perempuan lain kepada suaminya,” pungkas Nabi, “hingga seolah-olah suaminya melihatnya.”
Inilah larangan itu. Inilah hal yang kini dianggap remeh oleh para muslimah istri kaum muslimin. Padahal, dari sinilah setan bermain untuk keruhkan hubungan antara suami dan istri. Dan, dari sinilah bermula perselisihan rumah tangga yang ujungnya perceraian.

Ironisnya, istri masa kini bukan hanya menceritakan sifat wanita lain. Bahkan, sengaja atau tidak, mereka telah memberi izin kepada suaminya untuk menyaksikan fisik wanita lain.

Baik melalui tontonan sinetron dengan bintang film yang berpakaian apa adanya, biduan dangdut dengan dandanan mengundang syahwat, hingga mengajak suami jalan-jalan sesering mungkin ke pusat perbelanjaan yang terdapat banyak wanita mempertontonkan auratnya.

Wahai para istri, bantulah suamimu untuk menundukkan pandangannya. Bantulah, sebab dia imammu. Sebab melaluinya terdapat keselamatanmu.

Monday, 29 June 2015

Tetap Setia Walau Istri Tlah Tiada

loading...
Cinta setia...cinta sampai mati... itulah janji atau perkataan yang sering diungkapkan oleh seorang pasutri kepada pasangannya...

Akan tetapi jika hanya janji dan berkata-kata indah, maka hampir semua lelaki mampu mengutarakannya...sebagaimana hampir seluruh istri pandai menghiasinya...
Akan tetapi benarkah cinta setia tersebut tetap langgeng setelah perginya istri...?
Ataukah sang suami menikah lagi dan melupakan istrinya tersebut...??
Sebaliknya juga seorang wanita, apakah jika suaminya telah meninggal ia tetap selalu mengenang kebaikan suaminya?, tetap mencintainya...?


Berikut cerita yang indah tentang suami sholeh yang setia terhadap istrinya yang sholehah yang telah tiada...

Al-Maqrizi rahimahullah dalam kitabnya دُرَرُ الْعُقُوْدِ الْفَرِيْدَةِ فِي تَرَاجُمِ الْأَعْيَانِ الْمُفِيْدَةِ bercerita tentang istrinya yang sholehah yang telah meninggal dalam usia yang sangat muda yaitu 20 tahun yang bernama Safro bintu Umar rahimahllahu, wafat pada tahun 790. Beliau rahimahullah bercerita pada jilid 2/97-98 bahwa istrinya tersebut lahir di Al-Qohiroh (Mesir) pada tahun 770 H, lalu ia menikah dengannya pada tahun 782 H (yaitu istrinya masih berumur 12 tahun). Dari pernikahan tersebut lahirlah putranya Muhammad Abul Mahasin pada tahun 786 H. Qoddarullah ternyata pada tahun yang sama di bulan Ramadhan Al-Maqrizi menjatuhkan talak (cerai) terhadap istrinya tersebut. Namun atas kehendak Allah ternyata mereka menikah lagi 2 tahun seteleh perceraian yaitu pada tahun 788 H. Setelah itu istrinya pun melahirkan putra Al-Maqrizi yang lain yaitu Ali Abu Hisyaam pada bulan Dzulhijjah tahun 789 H, ternyata 3 bulan kemudian istrinya tersebut sakit. Akhirnya istrinya pun meninggal dunia di usia yang masih sangat muda 20 tahun. Setelah itu Al-Maqrizi rahimahullah berkata :

واتّفق أني كنتُ أكثر من الاستغفار لها بعد موتها، فأُريتُها في بعض الليالي وقد دَخَلت عليَّ بهيئتها التي كفنتها بها، فقلتُ لها وقد تذكّرتُ أنها ميتة: يا أم محمد، الذي أُرسِله إليكِ يصل ؟ أعني استغفاري لها، فقالت: نعم يا سيدي، في كل يوم تصل هديتك إليَّ، ثم بكت وقالت: قد علمتَ يا سيدي أني عاجزة عن مكافأتك، فقلتُ لها: لا عليكِ، عمّا قليل نلتقي. وكانت غفر الله لها مع صغر سنها مِن خير نساء زمانها عِفّة وصيانة وديانة وثقة وأمانة ورزانة، ما عُوّضتُ بعدها مثلها

"Dan kebetulan aku sering mendoakan istighfar (ampunan) baginya setelah wafatnya. Maka pada suatu malam aku bermimpi bertemu dengannya, ia datang menemuiku dalam kondisinya tatkala aku mengafankannya. Akupun berkata kepadanya dan aku ingat ia telah meninggal dunia : "Wahai ummu Muhammad, apakah apa yang aku kirimkan kepadamu sampai?, maksudku adalah aku berdoa memohonkan ampunan (istighfar) baginya". Maka iapun berkata, "Iya wahai tuanku (suamiku), setiap hari sampai hadiahmu kepadaku". Lalu iapun menangis dan berkata, "Sungguh engkau tahu wahai tuanku (suamiku) bahwa aku tidak mampu untuk membalas kebaikanmu". Maka aku berkata kepadanya, "Tidak usah kau pikirkan hal itu, sebentar lagi kita akan bertemu".

Istriku tersebut semoga Allah mengampuninya meskipun masih sangat muda akan tetapi ia termasuk wanita yang terbaik di zamannya, menjaga harga dirinya, menjaga agamanya, terpercaya, penuh amanah dan tegar. Setelahnya aku tidak pernah digantikan istri sepertinya" (Ad-Duror 2/99)

Setelah itu Al-Maqrizi mengucapkan sebuah sya'ir :

أبكي فِرَاقَهُم عَيْنِي فأَرَّقَهاَ إِنَّ التَّفَرُّقَ لِلأَحْبَابِ بَكَّاءُ

Aku menangisi perpisahan dengan mereka….jadilah mataku tidak bisa tidur…

Sungguh perpisahan dengan para kekasih merupakan tangisan….

(Ad-Duror 2/99)

Faidah :
1, Perceraian bisa jadi bukanlah akhir dari kisah cinta, ternyata Allah mengembalikan Al-Maqrizi rahimahullah seteleh bercerai dengan istrinya 2 tahun 
2, Yang menjadikan suami setia dengan cintanya adalah kesholehan dan kebaikan istrinya, itulah yang tidak akan terlupakan oleh suami meskipun sang istri telah tiada 
3, Pentingnya senantiasa mendoakan istri yang telah tiada, terutama memohonkan ampunan baginya. Para ulama telah sepakat bahwa doa yang masih hidup untuk orang yang sudah meninggal bermanfaat.
4, Cinta yang setia bukanlah dengan ucapan, akan tetapi bagaimana bisa tetap berbuat baik bagi pasangan hidup meskipun telah tiada. Diantaranya adalah sering mendoakannya,
Trimakasih Usta Abu Abdil Muhsin Firanda

KISAH SEPIRING NASI dan SEGELAS TEH MANIS YANG LUAR BIASA (Kisah Nyata Penuh Inspirasi)

loading...
"SAYA BELUM MAKAN SEJAK KEMARIN, TAPI SAYA BELUM DAPAT UANG DARI HASIL CARI SAMPAH DAN SAYA TIDAK MAU MINTA, KARENA SAYA BUKAN PENGEMIS" Tutur seorang bapak tua.

Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan oleh seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini.


Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah
kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang.. Sambil nge-rokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan. sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya
semua tempat duduk uda dipake orang-orang. Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya.. ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang.. Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu. Dimulailah obrolan ane ama bapak
itu gan.

A : Ane, B : Bapak ------------------------
A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh...

Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu.. Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau..
(sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya, mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan.
Dalem ati gw rada tertohok juga gan..
A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane) Abis itu gw denger suara perut gan.. kruuuuukk
gitu. Gw spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok..
ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..
A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja...
gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan..
ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk.. Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung gan, jadi ane akting dikit. Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane.

A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin
nih... ooohh.. gitu... yauda deh gapapa.. belaga tutup telpon
A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..

A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis.. gimana ya? mmmm... Bapakkan belum makan siang,ini makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..
B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..
A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah.. Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan) Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..
B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..

A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu- malu..

B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..

A: iya pak makasi doanya.. Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita.

Dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya.. Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum.. rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet.. Tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak
itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi.. sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu! gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..

Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat! Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan.

Sunday, 28 June 2015

Junub, Ketiduran, Bangun Shubuh, Belum Mandi Wajib, Bagaimana?

loading...
JUNUB di malam hari Ramadhan, jika lewat Shubuh, duh berabe pastinya. Namun bagaimana sebenarnya hukum melewati Shubuh ketika belum mandi wajib sedangkan tubuh masih juga dalam keadaan junub—baik karena mimpi basah maupun karena jima, atau karena onani, apakah puasanya sah. Kasus yang sering terjadi, kondisi junub di malam hari dan ketiduran, kemudian bangun sudah masuk subuh.

Karena ketidaktahuannya, ada sebagian orang yang enggan puasa karena belum mandi junub ketika masuk subuh. Yang lebih parah lagi, ada yang tidak shalat subuh karena melanjutkan tidur hingga pagi hari. Padahal semua tindakan ini, meninggalkan shalat atau tidak puasa tanpa alasan, adalah dosa sangat besar. Sementara, belum mandi ketika masuk waktu subuh, bukan alasan yang membolehkan seseorang meninggalkan puasa. Dan meninggalkan puasa tanpa asalan yang benar mendapatkan acaman sangat keras.

Bukanlah syarat sah berpuasa, seseorang harus suci dari hadats besar atau kecil. Ini berbeda dengan shalat atau thawaf di ka’bah. Orang yang hendak shalat atau thawaf, harus suci dari hadats besar maupun kecil. Dan jika terjadi hadats di tengah-tengah shalat maka shalatnya batal. Lain halnya dengan puasa, suci dari hadats bukanlah syarat sah puasa. Tidak bisa kita bayangkan andaikan puasa harus suci hadi hadats, tentu semua orang yang puasa akan sangat kerepotan. Karena mereka tidak boleh kentut atau buang air selama berpuasa.



Oleh karena itu, orang yang junub dan belum mandi hingga subuh, tidak perlu khawatir, karena semacam ini tidaklah mempengaruhi puasanya. Dalil pokok masalah ini adalah hadis dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu ‘anhuma; mereka menceritakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).

At-Tumudzi setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan,  “Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, As-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah,” (Sunan At-Turmudzi, 3/140).

Bolehkah Sahur dalam Kondisi Junub?

Ketika ada orang junub bangun tidur di penghujung malam, dia berada dalam keadaan harus memilih antara mandi dan sahur, apa yang harus didahulukan?

Dari penjelasan di atas, kita punya kesimpulan bahwa mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh. Orang boleh mandi junub setelah subuh, dan puasanya tetap sah. Sementara sahur, batas terakhirnya adalah subuh. Seseorang tidak boleh sahur setelah masuk waktu subuh. Dengan menimbang hal ini, seseorang memungkinkan untuk menunda mandi dan tidak mungkin menunda sahur. Karena itu, yang mungkin dia lakukan adalah mendahulukan sahur dan menunda mandi.

Hanya saja, sebelum makan sahur, dianjurkan agar berwudhu terlebih dahulu. Sebagaimana keterangan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.” (H.r. Muslim, 305).

Jika Hendak Shalat Subuh, Mandi Dulu

Perhatikan, jangan sampai kondisi junub ketika puasa membuat anda meninggalkan shalat subuh, disebabkan malas mandi. Karena meninggalkan shalat adalah dosa yang sangat besar. Sebelum shalat, mandi dulu, karena ini syarat sah shalat.

Allah berfirman, “Jika kalian dalam keadaan junub, bersucilah..” (QS. Al-Maidah: 6). [sumber: konsultasi syariah]

Saturday, 27 June 2015

Suami Ringan Tangan Idaman Para Istri

loading...
Suami ringan tangan adalah idaman bagi semua istri. Inilah sosok yang sedikit berkata, tapi banyak bertindak untuk kebaikan istri dan anak-anaknya. Mungkin, suami ringan tangan tak setampan bintang film Hollywood ataupun sekekar aktor Bollywood. Tapi, ia amat memesona bagi istri, anak-anak, maupun anggota keluarga lainnya.

Maka, jadilah suami yang ringan tangan. Niatkan dan upayakan secara optimal sesuai kemampuan terbaik. Suami ringan tangan ialah sosok lelaki yang tak sungkan memasak air untuk membuat minuman bagi istri, anak-anak maupun anggota keluarganya. Bentuknya tak mewah; mungkin hanya teh manis, kopi kental, maupun susu legit. Atau, jenis minuman lainnya.


Minuman yang diseduh dengan senang hati dan tanpa permintaan itulah lambang ketulusan hati; sehingga ia dan keluarganya akan semakin bahagia.
Bentuk yang lain suami ringan tangan adalah ia yang tak segan-segan melakukan amalan fisik berupa bersih-bersih. Tak selalu berat ataupun banyak. Mungkin bisa dengan mencuci piring bekas makannya sendiri dan sesekali membersihkan piring dan gelas bekas makan anak dan istrinya.
Bisa juga dengan kegiatan membersihkan kamar mandi, menguras bak, ataupun menyapu lantai, dilanjutkan dengan mengepelnya.

Dalam kesempatan lain, jika memang ada waktu luang, tak perlu sungkan untuk memasak bagi istri dan keluarga yang kita cintai. Lagi-lagi, persembahan cinta tak perlu meninggi langit atau mendalam samudera. Ia hanya perlu dilakukan dengan ketulusan dan kesungguhan untuk memberikan yang terbaik untuk mereka yang kita cintai.

Sehingga bentuknya, bisa hanya sekadar menanak nasi, ikut mengulek rempah-rempah untuk dijadikan sambal, atau mencoba resep masakan paling sederhana yang ia ketahui. Entah sekadar menyajikan dadar telur, tempe dan tahu goreng, ataupun mie rebus.

Kemudian, sebab penggunaan fasilitas hidup yang ditempati bersama, maka seorang suami ringan tangan tak pernah keberatan untuk bergantian merapikan tempat tidur. Ia mengambil bagian giliran tepat ketika istrinya sibuk, atau saat ia bangun terakhir.
Termasuk di dalamnya, sang suami ringan tangan senantiasa memberi contoh; jika ada sampah, ia yang pertama kali memungut, meletakkan di tempat sampah, kemudian membuangnya di tempat akhir; jika ada yang berantakan, maka ia upayakan tempat terbaik untuk meletakkan, dan mudah dilihat oleh anggota yang lain; dan sebagainya.
Tentu, ini tak perlu mengabaikan tugas utamanya sebagai pencari nafkah. Bukankah sesibuk-sibuknya suami, ia pastilah memiliki hari libur? Maka, lagi-lagi, dalam hal ini hanya dibutuhkan ketulusan dan kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik untuk mereka yang kita cintai.

Bukankah Nabi yang mulia juga turut membantu istrinya saat di rumah? Apa kemudian dalih “Saya bukan Nabi” akan digunakan pula agar terlepas dari seluruh aktivitas membantu istri dan mempersembahkan kebaikan-kebaikan kecil bagi anak-anak dan keluarga kita?


Wednesday, 24 June 2015

Inilah Pesan Roby Sebelum Meninggal... Ayo Dukung Roby selamatkan anak bangsa!

loading...
Nama saya Roby Indra Wahyuda
Lahir 12 Oktober 1988
Aku kerja di Dinas Pendidikan
Saya awal mula merokok hanya coba-coba
SD sekitar kelas 6
(saya) divonis kanker laring stadium 3
Operasi pengangkatan pita suara
Setelah tiga bulan malah makin parah
Ketika orang bilang aku sakit, aku butuh dana sekian
(bagi saya) Itu mahal sekali, dengan harga rokok yang murah sekali..
Nyanyi saya sudah tidak bisa, saya jadi merasa tidak bermanfaat
Waktu saya merokok, saya tidak percaya yang namanya penyakit paru-paru
Merokok mati, gak merokok mati, lebih baik merokok sampai mati
(tapi sekarang) saya mendekati kematian
"Saya tidak bisa mengimami istri saya lagi saat sholat", katanya ketika curhat kepada saya. Saya tidak menyangka efek rokok bisa sampai sejauh ini menembus ruang pribadi kehidupan dalam rumah tangga Robby. Mengimami istri adalah salah satu tugas/kewajiban seorang suami dalam agama Islam dan tiba-tiba saja kewajiban yang sakral dalam sebuah rumah tangga ini direnggut begitu saja dan dicampakkan

Itulah testemoni yang diutarakan Roby Indra Wahyuda dalam video kampanye anti rokok Komunikasi Pengendalian Tembakau (Kompak). Kini setelah berjuang panjang melawan kanker laring yang dideritanya, Allah SWT memanggil Roby Indra Wahyuda
Innaillahi Wainnaillahi Rojiun.

Sebelum kematian menjemputnya, beliau telah menjadi seorang penjuang anti rokok yang punya mimpi kelak generasi penerus bangsa Indonesia bisa terbebas dari rokok dan tidak bernasib seperti dirinya.
Orangnya memang telah meninggalkan kita semua... tapi perjuangannya patut kita lanjutkan. Mari ditandatangani petisi yang dibuatnya dulu dan berharap pemerintah Indonesia saat ini mau meratifikasi FCTC. Mohon TTD dan share link dibawah yaa...

Klik >> CHANGE.ORG << Klik

Sumber : Erta Priadi Wirawijaya

Tuesday, 23 June 2015

AWAS! Jangan Berbuka Puasa Dengan Kurma Merk Ini!

loading...
Kelompok Kampanye Solidaritas Palestina belakangan ini gencar bersuara agar warga muslim di seluruh dunia memperhatikan kurma yang mereka beli. Jangan sampai mereka membeli kurma yang diekspor Israel. Sebab, kurma-kurma tersebut ditanam di wilayah Palestina di Tepi Barat. Bukan hanya itu. Israel juga mempekerjakan anak-anak Palestina di perkebunan kurma ilegal tersebut. Kurma yang terkenal dari Israel adalah jenis medjoul.


“Jika membelinya, berarti secara ekonomi Anda mendukung pendudukan Israel di tanah Palestina,” Demikian pernyataan kelompok tersebut dalam halaman resmi website mereka.
Selama ini Israel memproduksi 30 ribu ton kurma per tahun dan mengeruk pendapatan dari ekspor kurma tersebut hingga USD 265 juta (sekitar Rp 3,5 triliun). Lebih dari separonya diproduksi di tanah-tanah yang dicuri dari Palestina. Perkebunan kurma Israel yang paling besar berada di Lembah Jordan. Lembah itu merupakan area paling subur di Tepi Barat, Palestina. Banyak perkebunan kurma ilegal serta permukiman penduduk Israel yang ditemukan di situ.
Termasuk Merek Medjool produk Israel

Bukan hanya tanah tempat tumbuhnya kurma itu yang  bermasalah. Israel juga mempekerjakan bocah-bocah Palestina. Berdasar laporan pengamat HAM 2015 tentang pekerja anak di perkebunan Israel yang berada di Tepi Barat, lebih dari seribu anak Palestina bekerja di perkebunan. Biasanya mereka bekerja saat panen pada musim panas.


Anak-anak paling kecil yang dipekerjakan berusia 11 tahun. Mereka harus meninggalkan sekolah, dibayar dengan gaji rendah, serta menjalani pekerjaan yang penuh risiko.

Biasanya anak-anak itu bekerja di bawah terik sinar matahari, membawa berkarung-karung kurma, dan dilarang ke kamar mandi. Parahnya, kala mereka sakit, pemilik kebun tak mau menanggung. Anak-anak itu harus membayar sendiri dari gajinya yang rendah. Gaji mereka biasanya juga dipotong oleh perantara.

Selain kelompok Kampanye Solidaritas Palestina, empat tahun belakangan ini organisasi Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) memboikot kurma-kurma Israel yang dihasilkan di Tepi Barat. Beberapa label kurma yang dihasilkan Israel adalah Jordan River, Jordan River Bio-Top, King Soloman, Tamara Barhi Dates, Desert Diamond, Rapunzel, Bomaja, Shams, dan Delilah.

“Tujuan kami adalah mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kepekaan tentang bagaimana pendudukan Israel berdampak pada Palestina,” ujar Direktur Nasional Media dan Komunikasi AMP Kristin Szremski.[zk/knrp]

Sumber : Via pkspiyungan.org

Kisah Dokter "Gratis" asal Solo, Dr. Lo Siaw Ging

loading...
Ketika biaya perawatan dokter dan rumah sakit semakin membubung tinggi, tidak ada yang berubah dari sosok Lo Siaw Ging, seorang dokter di Kota Solo, Jawa Tengah. Dia tetap merawat dan mengobati pasien tanpa menetapkan tarif, bahkan sebagian besar pasiennya justru tidak pernah dimintai bayaran.

Maka, tak heran kalau pasien-pasien Lo Siaw Ging tidak hanya warga Solo, tetapi juga mereka yang berasal dari Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, dan Wonogiri. Usianya yang sudah menjelang 75 tahun tak membuat pria itu menghentikan kesibukannya memeriksa para pasien.
Dokter Lo, panggilannya, setiap hari tetap melayani puluhan pasien yang datang ke tempatnya praktik sekaligus rumah tinggalnya di Jalan Jagalan 27, Kelurahan Jebres, Kota Solo. Mayoritas pasien Lo adalah keluarga tak mampu secara ekonomi. Mereka itu, jangankan membayar ongkos periksa, untuk menebus resep dokter Lo pun sering kali tak sanggup.

Namun, bagi Lo, semua itu dihadapinya dengan ”biasa saja”. Dia merasa dapat memahami kondisi sebagian pasiennya itu. Seorang pasiennya bercerita, karena terlalu sering berobat ke dokter Lo dan tak membayar, ia merasa tidak enak hati. Dia lalu bertanya berapa biaya pemeriksaan dan resep obatnya.

Mendengar pertanyaan si pasien, Lo malah balik bertanya, ”Memangnya kamu sudah punya uang banyak?”

Pasiennya yang lain, Yuli (30), warga Cemani, Sukoharjo, bercerita, dia juga tak pernah membayar saat memeriksakan diri. ”Saya pernah ngasih uang kepada Pak Dokter, tetapi enggak diterima,” ucapnya.

Kardiman (45), penjual bakso di samping rumah dokter Lo, mengatakan, para tetangga dan mereka yang tinggal di sekitar rumah dokter itu juga tak pernah diminta bayaran. ”Kami hanya bisa bilang terima kasih dokter, lalu ke luar ruang periksa,” katanya.

Cara kerja Lo itu membuat dia setiap bulan justru harus membayar tagihan dari apotek atas resep-resep yang diambil para pasiennya. Ini tak terhindarkan karena ada saja pasien yang benar-benar tak punya uang untuk menebus obat atau karena penyakitnya memerlukan obat segera, padahal si pasien tak membawa cukup uang.

Dalam kondisi seperti itu, biasanya setelah memeriksa dan menuliskan resep untuk sang pasien, Lo langsung meminta pasien dan keluarganya menebus obat ke apotek yang memang telah menjadi langganannya. Pasien atau keluarganya cukup membawa resep yang telah ditandatangani Lo, petugas di apotek akan memberikan obat yang diperlukan.

Pada setiap akhir bulan, barulah pihak apotek menagih harga obat tersebut kepada Lo. Berapa besar tagihannya? ”Bervariasi, dari ratusan ribu sampai Rp 10 juta per bulan.”

Bahkan, pasien tak mampu yang menderita sakit parah pun tanpa ragu dikirim Lo ke Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Dengan mengantongi surat dari dokter Lo, pasien biasanya diterima pihak rumah sakit, yang lalu membebankan biaya perawatan kepada Lo.

Nama dokter Lo sebagai rujukan, terutama bagi kalangan warga tak mampu, relatif ”populer”. Namun, mantan Direktur RS Kasih Ibu ini justru tak suka pada publikasi. Beberapa kali dia menolak permintaan wawancara dari media.

”Enggak usahlah diberita-beritakan. Saya bukan siapa-siapa,” ujarnya.
Bagi Lo, apa yang dia lakukan selama ini sekadar membantu mereka yang tak mampu dan membutuhkan pertolongan dokter. ”Apa yang saya lakukan itu biasa dilakukan orang lain juga. Jadi, tak ada yang istimewa,” ujarnya.

Menjadi dokter, bagi Lo, adalah sebuah anugerah. Dia kemudian bercerita, seorang dokter di Solo yang dikenal dengan nama dokter Oen, seniornya, dan sang ayahlah yang membentuk sosoknya. Dokter Oen dan sang ayah kini telah tiada.

Lo selalu ingat pesan ayahnya saat memutuskan belajar di sekolah kedokteran. ”Ayah saya berkali-kali mengatakan, kalau saya mau jadi dokter, ya jangan dagang. Kalau mau dagang, jangan jadi dokter. Makanya, siapa pun orang yang datang ke sini, miskin atau kaya, saya harus terbuka. Saya tidak pasang tarif,” kata Lo yang namanya masuk dalam buku Kitab Solo itu.

Papan praktik dokter pun selama bertahun-tahun tak pernah dia pasang. Kalau belakangan ini dia memasang papan nama praktik dokternya, itu karena harus memenuhi peraturan pemerintah.
Tentang peran dokter Oen dalam dirinya, Lo bercerita, selama sekitar 15 tahun dia bekerja kepada dokter Oen yang dia jadikan sebagai panutan. ”Dokter Oen itu jiwa sosialnya tinggi dan kehidupan sehari-harinya sederhana,” ujarnya.

Dari kedua orang itulah, Lo belajar bahwa kebahagiaan justru muncul saat kita bisa berbuat sesuatu bagi sesama. ”Ini bukan berarti saya tak menerima bayaran dari pasien, tetapi kepuasan bisa membantu sesama yang tidak bisa dibayar dengan uang,” katanya sambil bercerita, sebagian pasien yang datang dari desa suka membawakan pisang untuknya.

Gaya hidup sederhana membuat Lo merasa pendapatan sebagai dokter bisa lebih dari cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Apalagi, dia dan sang istri, Maria Gan May Kwee atau Maria Gandi, yang dinikahinya tahun 1968, tak memiliki anak.

”Kebutuhan kami hanya makan. Lagi pula orang seumur saya, seberapa
banyak sih makannya?” ujar Lo.

Bahkan, di mata para pasien, Lo seakan tak pernah ”cuti” praktik. Lies (55), ibu dua anak, warga Kepatihan Kulon, Solo, yang selama puluhan tahun menjadi pasiennya mengatakan, ”Dokter Lo praktik pagi dan malam. Setiap kali saya datang tak pernah tutup. Sepertinya, dokter Lo selalu ada kapan pun kami memerlukan.”

Monday, 22 June 2015

Allah tumbuhkan lagi Rahim Untukku | Kisah NYATA

loading...
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Apa jadinya bila wanita terpaksa harus kehilangan rahimnya? Kenyataan pahit ini saya alami sendiri. Dokter kandungan memutuskan untuk mengangkat rahim saya karena myoma yang bersarang di dalamnya. Saya langsung limbung, pikiran mendadak linglung. Saya tak sanggup membayangkan harus kehilangan mahkota saya di usia 29 tahun.

Hingga suatu ketika, Allah menyadarkan saya lewat bencana tsunami Aceh pada Desember 2004. Saya terhenyak melihat kapal laut dengan berat berton-ton bisa terhempas dari laut ke daratan di tengah kota, dan banyaknya korban yang bergelimpangan akibat dahsyatnya terjangan tsunami. Allahu Akbar! Allahu ‘ala kulli syai’in qodiir!


Sejak kejadian itu, saya berpikir kenapa saya harus takut kehilangan rahim yang jelas-jelas ciptaan Allah? Bila memang sudah ketentuan-Nya rahim ini harus diangkat maka yang harus saya lakukan hanyalah ikhlas.

Akhirnya, di awal 2005 saya mantap menjalani operasi pengangkatan rahim. Sebelumnya, saya berusaha menyelesaikan semua pekerjaan saya. Sebab umur tidak ada yang tahu, kalau ajal menjemput saya pada saat operasi, setidaknya saya sudah menunaikan tanggung jawab saya.

Tanpa terasa, sebulan pasca operasi berlalu. Saya jalani hari demi hari dengan penuh kepasrahan. Saya ikhlas ketika menyadari tak bisa lagi menstruasi. Pupusnya rencana memberi adik untuk anak semata wayang pun saya berusaha menerimanya dengan lapang hati.

Tapi tak bisa dipungkiri, tanpa rahim di tubuh membuat saya merasa tak berharga di hadapan suami. Ketika saudara atau kerabat menanyakan kapan kemungkinan saya memiliki anak lagi, hati saya tertoreh. Wallahu 'alam, hanya itu yang bisa saya gumamkan.

Namun, diam-diam hati ini masih menyimpan harapan. Setiap usai shalat saya berdoa, “Ya Allah tak ada yang mustahil bagi-Mu untuk menyempurnakan kembali fisik hamba ini. Amin” Saya panjatkan doa itu sambil membayangkan tayangan tsunami Aceh di televisi yang memperlihatkan betapa mudahnya bagi Allah menciptakan dan menghancurkan sesuatu bila Dia telah berkehendak.

Dua bulan kemudian, sebuah keajaiban terjadi. Subhanallah, saya menstruasi! Langsung saja saya periksa ke dokter. Melihat kondisi saya, dokter heran. Sebab, darah yang keluar benar-benar darah haid. Padahal secara medis setelah rahim diangkat tidak mungkin lagi saya bisa menstruasi, apalagi hamil. Saya pulang dan bersyukur atas anugerah yang Allah berikan. Tak hentinya saya mengucap, “Wallahu‘ala kulli syai’in qodir.”

Saya lalui hari dengan penuh syukur, sampai suatu saat menstruasi saya tak kunjung datang lagi. Kekhawatiran muncul, apakah sudah saatnya saya benar-benar tidak subur seperti wanita lain? Saya kembali ke dokter dengan dag-dig-dug walau tetap pasrah apa pun yang terjadi. Tapi tahukah pembaca? Air mata ini seperti berebut keluar ketika mendengar diagnosa dokter, saya dinyatakan positif hamil! Subhanallah! Dari hasil USG terlihat rahim dan ovarium saya utuh kembali tanpa tanda-tanda pernah mengalami suatu penyakit.

Allahu Akbar. Alhamdulillah, ya Rabb, tidak ada yang tidak mungkin bagi-Mu. Cinta-Mu selalu luar biasa untuk diri ini.

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Naudzubillah, Akibat Memberi Makan Suami Dengan Darah Haid Dan Air Mani

loading...
Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang ilmu hitam untuk memperdaya suami agar menurut pada istrinya, salah satunya yaitu seperti yang akan diceritakan kisah dibawah ini,

Kisah ini diceritakan oleh Ustaz Nahrawi (bukan nama sebenarnya) tentang kisah istri durhaka seorang temannya yang bernama Arifin (bukan nama sebenarnya). Semoga dapat kita ambil iktibar dan tauladan. Benar atau tidak kisah ini, hanya Allah saja yang tau. Apa yg lebih penting, kita ambil iktibar dan pengajaran dari kisah ini ..

Ilustrasi 
Lama benar saya tidak bertemu dengan Ariffin . Rasanya sudah lebih tujuh tahun sejak kawan lama saya itu di arahkan mengajar di Johor . Karena itulah , ketika dia datang ke kantor saya pagi itu , saya Merasa terlalu heran ." Eh , makin kurus nampak . Diet ? " Kata saya setelah mempersilakannya duduk .

 " Tak ada . biasa guru sekarang ini macam - macam pekerjaanya . Kurikulumlah , kokurikulumlah , sukanlah . badan gemuk pun bisa jadi Tinggal tulang , " balas Arifin ." Lihat ini ustaz , baju pun dah menggelebeh . Celana pun longgar , " Tambah Arifin sambil menarik lengan baju untuk menunjukkan betapa kurusnya dia dan besarnya baju yang di pakai .Setelah bertanya itu ini dan menggodanya sedikit , saya bertanya Arifin tentang hajatnya datang menemui saya . 

Tiba - tiba saja Muncul , pasti ada hajat yang ingin di sampaikan ." Orang rumah saya sakit , ustaz " , kata Arifin ." Patutlah aku lihat kamu lain kayak tadi . Ketawa pun tidak, . Sakit apa ? " Saya bertanya . Agak lambat Arifin menjawab . Dia menarik nafas , kemudian meraup muka dan seterusnya bersandar di kursi . Setelah itu disorotnya mata saya dalam - dalam ." Entahlah . " Katanya perlahan ," Lima tahun lalu tiba - tiba saja badan dia melepuh - lepuh . Di kaki , paha , perut , dibelakang . penuh dengan lecet macam orang terkena air panas , " kata Arifin .Tambahkan teman lama saya itu , dia telah membawa istrinya , Niza , ke Seluruh rumah sakit dan klinik , namun obat yang di beri oleh dokter tidak Dapat meredakan penyakitnya ." Sakit apa , dokter pun tak tau , " tambahnya ." Dah pergi berobat ? " Saya bertanya ." Dah , tapi macam - macam katanya . Duit banyak habis , waktu terbuang , tapi sakitnya tak juga sembuh , " jelas Arifin .

Bahkan , kata teman saya itu , lepuh - lepuh menjadi bertambah banyak pula Hingga tubuh istrinya yang langsing menjadi lembab . Wajahnya yang Cantik juga berubah murung , kusut" Itu masih tak mengapa ustaz . Yang menambah kekhawatiran saya , Setelah beberapa lama , lepuh - lepuh itu berubah pula jadi gerutu dan berbintil - bintil macam katak puru , " tambah Arifin .Akibatnya , sekali lagi Niza menderita karena setelah tubuhnya jelek Akibat sembab , seluruh kulitnya yang dulu licin menjadi ofensif . Dari tangan , bintil - bintil kecil dan besar seperti bisul tumbuh merata , kaki sampai ke muka .Karena penyakit itu , teman yang datang mengunjungi terkejut karena hampir tidak mengenalinya lagi . Akibatnya , Niza terpaksa berhenti kerja . Dia malu untuk berhadapan dengan teman sekantor .Memang ada yang bersimpati tapi ada juga yang mengejek . Banyak yang menyindir di belakang , tapi ada juga yang tanpa rasa bersalah mengaibkannya secara berhadapan .Dua tiga tahun berlalu , penyakit Niza bertambah parah . Sehelai demi sehelai rambutnya rontok hingga hampir botak . 

Rambut yang lembut mengurai menjadi jarang hingga menampakkan kulit kepala yang memutih . Keadaannya itu sangat menyedihkan karena usia awal 30an , rambutnya seperti wanita berumur 90an . Seperti daun karet gugur di musim panas , semakin hari semakin banyak rambut Niza gugur . Dalam waktu yang sama , kuku tangan dan kakinya juga menjadi lebam . Dari biru , ia berubah kehitaman seperti di penuhi darah beku ." Tiap hari , dia termenung . Dia mengeluh , mengapa dia sakit macam ni . Kenapa dia , bukan orang lain ? Apa salah dia ? Kasian betul saya tengok , " kata Arifin . 

Wajahnya sayu" Hidup kami pun jadi tak terurus macam dulu " .Di sebabkan dokter lokal gagal menyembuhkan penyakit Niza , Arifin membawa istrinya ke Singapura . Hampir sebulan mereka di sana dan banyak uang di habiskan namun pulang dengan hati kecewa . Dokter di negara itu juga tidak dapat menemukan penawar kondisi penyakit tersebut ." Sekarang ni , kondisi istri saya dah bertambah parah . Bila malam saja dia meraung , meracau dan menangis - nangis . Jadi , saya harap ustaz dapat menolong sedikit sebab dah habis ikhtiar saya mengubatinya dengan cara modern , " tambah Arifin ." InsyaAllah . " Balas saya .Tapi saya mulai terasa aneh . Perasaan ingin tahu mulai tumbuh karena berdasarkan pengalaman , kata - kata yang terucap saat seseorang yang mengigau dapat membantu kita merawatnya . Ini karena saat mengigau itulah dia meluapkan segala yang terbuku di hati ." Apa yang dia bicara masa mengigau itu ? "" Macam - macam ustaz . tapi ada waktunya dia minta ampun maaf dari saya . Saya tanya kenapa ? . Dia tak bicara , Cuma minta maaf saja . Ya Allah . orang dah sakit memang macam tu , " kata Arifin .Saya cuma diam .  

Mengiakan tidak , menggeleng pun tidak . Setelah berbincang lama , dia meminta diri . Sebelum pulang , saya berjanji untuk ke rumah Arifin pada malam harinya ." Datang ya , ustaz . Saya tunggu , " katanya sambil mengangkat punggung .Dia kemudian melangkah lemah meninggalkan kantor saya . Seperti yang dijanjikan , saya sampai ke rumahnya setelah isyak ." Silahkan masuk ustaz , " Arifin mempersilakan sambil membawa saya ke sebuah ruangan ." Dia baring dalam kamar ini . Ustaz jangan terkejut saat lihat muka dia .  

Orang rumah saya ini sedikit sensitif, " bisiknya sebelum kami masuk ke kamar tersebut .Saat pintu di buka , terlihat seorang wanita berselimut paras dada terbaring miring menghadap ke dinding ." Za . Ni Ustaz Nahrawi datang , " kata Arifin perlahan sambil memegang bahu istrinya . Dengan lemah , Niza menoleh . Masya Allah memang kondisi Niza sangat menyedihkan . Wajahya penuh dengan bintil - bintil yang menggerutu . Matanya terperosok ke dalam sementara tulang pipi membojol seperti bongkahan batu yang membayang dipermukaan tanah . Badannya pula kurus kurus dan kepala setengah botak menandakan dia sudah lama menderita . Niza cuma tersenyum hambar memandang saya . Saya dekati dia dan setelah lima menit meneliti keadaannya , saya panggil Arifin ke sudut kamar .Dengan suara setengah berbisik , saya bertanya ; " Pin , saya tanya sebelum itu, saya minta maaflah kalau nanti kamu tersinggung " ." Tidak , ustaz . bertanyalah , saya akan jawab , " jawab Arifin ." Err , . Dari mana datangnya bau yang . " tanya saya , tapi tak sanggup tuk meneruskannya . Bau yang saya maksudkan itu agak busuk ." Ooo . mmm , dari alat vital dia , " kata Arifin perlahan ." Keluar lendir bercampur nanah . "Saya tidak memperpanjang lagi topik itu karena tidak ingin mempermalukan Arifin dan istrinya . 

Lagi pun tidak manis untuk bertanya tentang hal - hal yang seperti itu .Sebelum kami duduk kembali di sisi Niza , saya memberitahu Arifin , kadangkala di timpa penyakit seperti ini sengaja di turunkan balasan oleh Allah karena ada melakukan dosa atau durhaka kepada orangtua . Lantas saya bertanya , apakah Niza sudah meminta ampun dari orang tuanya ." Sudah ustadz . Dengan emak dan ayah nya pun sudah . "" Kalau begitu , baguslah , " kata saya .Setelah merawat Niza dengan doa dan ayat yang dikutip dari Al - Quran , saya meminta diri . Sebelum itu saya menyarankan Arifin dan Niza serta keluarga mereka agar bersabar dengan ujian Allah ." Sama - samalah kita berdoa agar dia sembuh , " kata saya sebelum meninggalkan rumah Arifin .Sudah ketentuan Allah , ternyata kondisi Niza menjadi bertambah parah . Hal ini saya ketahui ketika Arifin menghubungi saya beberapa minggu kemudian . Menurut teman saya itu , istrinya kini kian parah kondisinya .Memang benar . Bila saya melihat waktu itu , Niza terlihat semakin parah . Sekejap - sekejap dia mengigau yang bukan - bukan .
Bahkan saya pun tidak dikenalnya lagi .Sebelum pulang saya menyarankan Arifin agar melakukan solat hajat memohon ke hadirat Ilahi sehingga menyembuhkan istrinya . Saran saya itu dipatuhi namun beberapa hari kemudian Arifin menghubungi lagi . Kali ini suaranya lebih sedih , seperti hendak menangis ." Ustaz , " katanya ," Sekarang barulah saya tau kenapa dia jadi seperti itu ustaz "" Kenapa ? " Saya bertanya ..." Sejak dua tiga malam lalu , dia minta ampun dari saya dan ceritakan semuanya " . Arifin melanjutkan ceritanya ;Malam itu saya terkejut sebab saat mengigau istri saya minta ampun karena telah menetapkan ilmu kotor kepada saya . Kata Niza , dia telah memasukkan darah menstruasi dan air maninya ke dalam makanan saya .Saya tanya " Kenapa ? "Dia jawab , supaya nurut kata - katanya dan tak cari perempuan lain ." Saya amat kesal , setelah itu dia meminta ampun karena telah berlaku curang kepada saya . Kata Niza , dia lakukan perbuatan itu setelah saya ditundukkan dengan ilmu hitam . "Saya tanya , kapan waktu kau buat ? Dia jawab selama ketidakhadiran saya , kira saat saya bertugas di luar daerah . Saat keluar seorang diri , dia telah melakuakn hubungan dengan beberapa pria ." Niza sebutkan nama pria - pria itu , tapi saya tak kenal . Kata Niza , hubungan mereka bukan sebatas kawan saja , bahkan sudah ke tingkat zina . Karena itu dia minta berbanyak - banyak ampun dari saya .Dia minta saya maafkan . " Saya tidak meyangka benar , ustaz . Madu yang saya beri , racun yang dibalasnya .  

Patutlah selama ini bila berhadapan dengan dia saya jadi hilang pertimbangan . Saya jadi lemah , rasa diri saya kerdil , takut tuk membantah . Sudah begitu , dia jadi perempuan . " Kata Arifin tanpa sanggup menghabiskan kata - katanya . Termenung saya mendengar ceritanya itu .Tidak saya sangka Niza sanggup berperilaku demikian karena Arifin bukan orang sembarangan . Arifin berpendidikan agama dan setia kepada istrinya . Budi bahasa pun baik ." Kalau sudah begitu bunyinya , saya rasa sulit maafkanlah dia , " kata saya .Selain itu saya menyarankan kepada Arifin agar merelakan istrinya pergi .Kata saya , mungkin nyawa istrinya itu terlalu sulit meninggalkan jasad karena dia menginginkan pengampunan dari suaminya terlebih dahulu . "Lagipula , dia sudah terlalu menderita , sampai badan tinggal tulang , kepala pun dah nak botak . Dokter itu sudah konfirmasikan penyakit dia tidak dapat disembuhkan lagi . Jadi , menurut saya , dari dia terus azab menanggung siksaan sakaratulmaut , adalah lebih baik kalau kau relakan saja dia pergi .Saya tau itu susah nak di buat , tapi keadaan memaksa . "" Ampunkan dia ? " Arifin bertanya balik ." Dia dah tergoda dengan saya , buat tak senonoh dengan pria lain , kenakan ilmu sihir kepada saya , ustaz mau saya maafkan dia ? " Tingkah Arifin dengan suara yang agak keras .

Mungkin dia terkejut ." Ya . dia pergi dengan aman dan awak pula dapat pahala , " jelas saya . Saya terus membujuknya supaya mengalah demi kebaikan istrinya . Saya katakan , yang lalu lepaslah . Lagi pun Niza sudah mengaku dosanya , jadi adalah lebih baik Arifin memaafkannya . Mungkin dengan cara itu Niza akan insaf dan meninggal dengan mudah ." Takkan awak nak biarkan dia menderita ? Kau mau pukul dia ? Maki dia ? Tak ada gunanya . Maafkan saja dia dengan hati yang benar - benar ikhlas , " jelas saya .Setelah puas membujuk , akhirnya Arifin mengalah juga . 

Lalu saya nasihatkan supaya dia bacakan surat Yasin tiga kali dan ulangkan ibu Yasin ( salaamun qaulam mirrabir rahim ) sebanyak tujuh kali ." Buat malam ini juga . Lalu tunaikan shalat , " kata saya . Seminggu kemudian Arifin menelepon saya . Dengan sedih ia memberi tahu istrinya sudah meninggal dunia . Tambahkan teman saya itu , Niza pergi tanpa siapapun sadari karena ketika itu dia sedang menunaikan shalat Isya . saat kembali , dia melihat istrinya tidak bernyawa lagi ." Tapi Alhamdulillah , sebelum pergi dia sempat minta ampun dari saya sekali lagi karena memberontak . Marah , memang marah , tapi bila dia pegang tangan saya sambil menangis dan kemudian minta ampun , tidak sanggup juga rasanya untuk membiarkan dia pergi dalam keadaan tanpa kemaafan dari saya . Ustaz , saya sudah maafkan dia ." Namun demikian , kata Arifin , lendir dan nanah busuk masih mengalir dari alat kelamin almarhum istrinya itu sampai mayatnya dimakamkan .

NB : Kisah ini memberi kita kewaspadaan agar tidak sembarangan memilih istri, janganlah memperistri wanita yang hanya karena kecantikannya, pilihlah wanita yang faham dan menjalankan agama dengan baik sekaligus Shaliha.

Sumber : http://masboy0212.blogspot.com

Jika Istrimu Cerewet CINTAI dan SYUKURILAH!

loading...

Tak selamanya cerewet itu jelek. Tidak selalu cerewet itu menyebalkan, menjengkelkan, mengesalkan, ataupun dampak buruk lainnya. Dalam banyak keadaan, kecerewetan istri amatlah bermanfaat. Kelak akan Anda sadari, di dalam kecerewetan istri, terdapat kebaikan yang banyak.

Ketika Subuh belum menyapa sebab fajar belum masanya tiba, kecerewetan istri mungkin saja akan mengganggu waktu rehat Anda. Padahal, hari itu Anda lembur dan baru pejamkan mata empat atau lima jam yang lalu. Lalu dengan polos dan tanpa merasa berdosa, istri Anda mulai membisiki telinga, meyentuh kulit, dan sedikit menggoyangkan badan Anda dengan kalimat yang tak dikehendaki nafsu, “Mas, ayo bangun… Cepetan sayang… Sebentar lagi subuh…”

Dan, ketika Anda menarik selimut serta membenarkan bantal, tiba-tiba ia datang seraya memercikan air ke wajah Anda dengan gaya khasnya yang lembut, mengikuti saran sang Nabi pilihan umat. Agar, kalian berdua senantiasa diberkahi.

Lalu ketika Anda mulai mengumpulkan nyawa seraya duduk di tepi ranjang, rupanya kecerewetannya belum berhenti. Ia pun membimbing seraya menarik mesra badan Anda, kemudian menuntun agar Anda bergegas ke kamar mandi, mengambil air wudhu.

Setelahnya, ketika Anda sudah berhasil lari dari jeratan setan lantaran kecerewetan perkataan dan perbuatan istri Anda di pagi yang belum melek itu, saat Anda hendak beranjak kembali ke ranjang melanjutkan tidur setelah dirikan rakaat Tahajjud secukupnya, percayalah bahwa kecerewetan itu tidak akan berhenti, bahkan akan senantiasa bertambah.

“Mas, kok tidur lagi?” ujarnya seraya mendekat, “Sudah mau adzan tuh.” Kemudian dengan sedikit gelayutan manja di bahu yang padanya didapati ketenangan sandaran, ia mengatakan sembari daratkan kecupan hangat penuh kemesraan di kening Anda, “Sana berangkat ke masjid.”
“Iya sayang… Baru juga adzan.” Jawab Anda setengah hati.

Saat mendengar jawaban ngeles yang Anda sampaikan itu, bersiaplah untuk mendengarkan ceramah sebelum Subuh yang penuh dengan tekanan dan ekspresi sepenuh hatinya, “Sayang… Datang lebih awal itu lebih baik… Biar dapat unta merah…”

“Iya, iya, sebentar. Mau merem. Sebentar aja kok.”
Ketika Anda belum menutup mulut, percayalah bahwa materi ceramahnya akan semakin bertambah, dan kali ini cukup membuat Anda bergegas menyambangi suara adzan Subuh yang menentramkan itu, “Mas.. Cepetan berangkat… Sudah ditungguin bidadari tuh…”
“Ah,” kilah Anda sembari membenarkan posisinya, “masih juga di dunia.”
“Ya udah deh…” lanjut istri Anda dengan kecerewetannya, “Nanti ditambahin bidadari dunia deh…”
Maka siap-siaplah, tepat ketika Anda bergegas setelah mendengar motivasi terakhir itu, sepulangnya dari masjid tidak ada lagi kopi hangat yang biasa menemani waktu santai Anda di pagi yang berkah itu.

Karenanya, percayalah; sayangi dan cintai kecerewetan istri Anda, sebab di dalamnya terdapat kebaikan yang amat banyak

100 Nama Paling Populer di Indonesia

loading...
Mau tau nama apa saja yang paling populer di indonesia? berikut ini adalah list 100 nama orang yang paling banyak digunakan di indonesia

Ini Nih Ranking 100 NAMA POPULER di Indonesia dari Survey 56.719 orang

1 Dwi -1257
2 Muhammad -801
3 Nur -762
4 Dewi -759
5 Tri -636
6 Dian - 615
7 Sri -581
8 Putri -561
9 Eka -539
10 Sari -491
11 Ayu -488
12 Wahyu -425
13 Indah -411
14 Siti -407
15 Ika -323
16 Agus -292
17 Fitri -290
18 Ratna -285
19 Andi -280
20 Agung -277
21 Ahmad -276
22 Kurniawan -275
23 I -275
24 Budi -272
25 Adi -272
26 Eko -260
27 Nurul -258
28 Putra -229
29 Ni -228
30 Arif -225
31 Puspita -224
32 Ari -221
33 Indra -221
34 Dyah - 220
35 Rizki -219
36 Maria -217
37 Ratih -213
38 Pratiwi -212
39 Kartika -212
40 Wulandari -207
41 Fajar -206
42 Bayu -198
43 Lestari -195
44 Anita -193
45 Muhamad -190
46 Kusuma -189
47 Rahmawati -188
48 Fitria -187
49 Retno -186
50 Kurnia -186
51 Novita -185
52 Aditya -184
53 Ria -184
54 Nugroho -178
55 Putu -177
56 Handayani -176
57 Rahayu -175
58 Yunita -174
59 Rina -171
60 Ade -170
61 Widya -165
62 Intan -161
63 Diah -161
64 Agustina -160
65 Made -156
65 Abdul -156
66 Setiawan -152
67 Rizky -152
68 Rini -150
69 Wahyuni -149
70 Yulia -148
71 Maya -147
72 Puji -146
73 Utami -143
74 Amalia -142
75 Dina -142
76 Devi -140
77 Citra -139
78 Arief -139
79 M. -138
80 Bagus -137
81 Hidayat -134
82 Hendra -134
83 Eva -133
84 Endah -133
85 Raden -130
86 Novi -130
87 Irma -130
88 Astuti -130
89 Achmad -129
90 Aulia -126
91 Surya -122
92 Amelia -122
93 Prima -122
94 Angga -122
95 Hadi -120
96 Diana -119
97 Anggraini -119
98 Wulan -118
99 Saputra -118
100 Yuni -116

Apakah nama kamu salah satunya??

Sunday, 21 June 2015

Seminggu Lagi Nikah, Lelaki Sholeh itu Zinahi Calon Istri, Lalu Meninggal Dunia

loading...

Dia dikenal lelaki sholeh di antara teman-temannya. Aktivis dakwah yang mapan dan berada. Sudah punya usaha yang sudah dirintisnya sejak kuliah. Begitu juga calon istrinya. Berjilbab. Juga aktivis dakwah. Walau berasal dari keluarga kurang mampu.

Tapi, pedih sekali mengetahui kisah keduanya. Yang gagal menikah. Dan berakhir nestapa.

Seminggu lagi mereka menikah, keduanya hendak memeriksa calon bakal rumah. Letaknya lumayan jauh, sehingga kemungkinan besar mereka harus menginap.

Awalnya, sang calon istri tak mau pergi berdua saja. Sehingga dicarilah orang ketiga menemani. Seluruh teman sang calon istri tak bisa. Memang, akhirnya ada yang menyanggupi. Berangkatlah ketiganya, tapi di tengah jalan: ditelepon keluarga. Ada urusan mendadak. Dia harus pulang, saat itu juga.

Sang lelaki sholeh dan calon istrinya dihadapkan pada kondisi nanggung. Karena merasa tak mungkin kembali lagi, keduanya melanjutkan perjalanan.

Mereka lalu memeriksa rumah itu. Berbincang. Berdegup. Saling pandang. Tergoda. Dan… terjadi. Mereka melakukan dosa besar itu di sana.

Tak peduli kalau mereka aktivis dakwah. Tak peduli dengan pendidikan Islam yang selama ini mereka terima. Tak peduli mereka harusnya menahannya. Toh hanya beberapa hari lagi. Setelah itu semua berpahala. Bukan membuat Allah murka.

Tapi, semua sudah terjadi.

Dan saat iman telah kembali, penyesalan itu memenuhi dada. Kepala. Seluruh tubuh. Hingga terpancar di wajah-wajahnya.

Paginya, mereka hendak pulang ke rumah masing-masing. Namun, sang lelaki sholeh dihantui peristiwa semalam. Dia merasa begitu bodoh. Merasa tolol. Rasanya perjalanan takwanya telah berkeping-keping. Dia mengendarai mobil dalam hati yang mengawang. Pikiran yang tak awas. Sepertinya. Hingga, kecelakaan terjadi. Dan lelaki sholeh itu meninggal. Saat itu juga.

Sang calon istri sempat koma sebelum tersadar. Ia terbangun dengan hati semakin hancur. Dia tak jadi menikah. Terlanjur berzina. Dan hamil. Tak tahu apa kata teman-teman aktivis dakwahnya saat ia melahirkan anak hasil perbuatan terlarang itu. Bahkan keluarga calon suaminya tak percaya, menuding anak itu benih lelaki lain.

“Doakan saya kuat, Ustadz,” mohonnya pada Salim a. Fillah, yang telah terlebih dahulu mengisahkan cerita ini dalam salah satu tulisannya.

Ya Allah. Na’udzubillah. Lindungilah kami dari akhir semacam ini.

Kisah Nyata : 15 Tahun Suami Koma, Istri Sholehah Tetap Setia

loading...

Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa’) tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur’an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku…
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.
Putriku bercerita :

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, “Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??”

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do’aku, “Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa ‘Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut’aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…”

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., “Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?”. Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, “Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!”. Maka aku berkata kepadanya, “Aku ini putrimu Asmaa'”. Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : “Subhaanallahu…”. Dokter yang lain dari Mesir berkata, “Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…”. Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa’ akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do’a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo’ kecuali do’a…barang siapa yang menjaga syari’at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai ‘ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do’a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil ‘Aaalamiin (SELESAI…)
Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
Hiaslah do’amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…
(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 19-11-1434 H / 25 September 2013 M
Sumber : firanda.com

Blog Archive